Jumat, 25 Maret 2011

Strategi Dalam Pencapaian Swasembada Daging Sapi

Strategi Dalam Pencapaian Swasembada Daging Sapi

Swasembada daging, khususnya daging sapi, sebagaimana yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 59/Permentan/HK.060/8/2007 tentang Pedoman Percepatan Pencapaian Swasembada Daging Sapi (P2SDS). Melalui kegiatan P2SDS tersebut diharapkan pada tahun 2010, kebutuhan daging sapi bagi masyarakat sudah dapat dipenuhi dari dalam negeri minimal sebesar 90 % atau 281,90 ribu ton.

Strategi yang ditempuh dalam pencapaian swasembada daging sapi dilakukan melalui (1) Pengembangan sentra perbibitan dan penggemukan; (2) Revitalisasi kelembagaan dan SDM Fungsional di lapangan; dan (3) Dukungan sarana dan prasarana. Starategi tersebut diimplementasikan melalui tujuh langkah operasional yang meliputi : 1. Optimalisasi akseptor dan kelahiran IB Pada tahun 2009, ditargetkan untuk pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) bagi 1.983.956 ekor akseptor dengan penyediaan semen beku sebanyak 2.096.831 dosis. 2. Penanganan gangguan reproduksi dan penyakit hewan pada tahun 2009, direncanakan pemeriksaan gangguan reproduksi bagi 46.943 ekor induk dan pemeriksaan penyakit Brucellosis sebesar 17.203 ekor 3. Perbaikan mutu bibit dilakukan baik secara penambahan jumlah maupun peningkatan kualitas. Upaya perbaikan mutu bibit dilakukan salah satunya melalui penyebaran Sapi Brahman cross, sebanyak 7.836 ekor dalam keadaan bunting, sampai saat sekarang telah berhasil melahirkan anak sebanyak 3.600 ekor serta membangun atau memperkuat kelompok usaha pembibit ternak yang berdaya saing, mandiri dan berkelanjutan sehingga terbentuknya Village Breeding Centre. 4. Pengembangan Rumah Potong Hewan (RPH) dan pengendalian pemotongan betina produktif. Pengendalian pemotongan betina produktif dilakukan bekerjasama dengan Dinas Peternakan Daerah, sedangkan untuk perbaikan RPH telah dilakukan pada 8 RPH. 5. Intensifikasi kawin alam kebutuhan pejantan untuk menunjang kebutuhan intensifikasi kawin alam tahun 2008 dibutuhkan 1.874 ekor yang dilaksanakan bekerjasama dengan Dinas Peternakan Daerah. 6. Pengembangan pakan lokal dalam rangka pengembangan pakan lokal telah dibangun kebun rumput seluas 3.835 Ha dan padang panggonan seluas 9 Ha, disamping itu dikembangkan pola integrasi sapi dengan tanaman perkebunan. 7. Pengembangan pakan lokal pengembangan SDM, kelembagaan dan kegiatah pendukung yang diimplementasikan melalui kegiatan Sarjana Membangun Desa (SMD). Pengembangan SDM dan kelembagaan juga dilakukan melalui penumbuhan Unit Lapangan IB (ULIB) dan pelatihan tenaga teknis (inseminator, PKB dan ATR).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar