Jumat, 25 Maret 2011

ORGAN REPRODUKSI BETINA

TUGAS II
DASAR REPRODUKSI TERNAK

ORGAN REPRODUKSI BETINA



OLEH
JAIDIN
I 111 09276
PRODUKSI TERNAK


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
PERKEMBANGAN ORGAN REPRODUKSI

Keberhasilan reproduksi akan sangat mendukung peningkatan populasi sapi potong. Namun kondisi sapi potong di usaha peternakan rakyat, hingga saat ini sering dijumpai adanya kasus gangguan reproduksi yang ditandai dengan rendahnya fertilitas induk, akibatnyaberupa penurunan angka kebuntingan dan jumlah kelahiran pedet,sehingga mempengaruhi penurunan populasi sapi dan pasokanpenyediaan daging secara nasional. Perlu dicarikan solusi untukmeningkatkan populasi sapi potong dalam rangka mendukungkecukupan daging sapi secara nasional tahun 2010.Gangguan reproduksi yang umum terjadi pada sapi diantaranya adalah keguguran dan kelahiran prematur/sebelum waktunya. Perkembangan alat reproduksi pada hewan awalna dimulai sebelum kelahiran. Proses terbentuknya antara alat reproduksi jantan dengan alat reproduksi betina dimulai dari deferensiasi gonad. Awalnya sel sperma yang berkromosom Y akan berdeferensiasi awal menjadi organ jantan dan yang X menjadi organ betina. Deferensiasi lanjut kromosom Y membentuk testis sedangkan kromosom X membentuk ovarium.
Proses deferensiasi menjadi testis dimulai dari degenerasi cortex dari gonad dan medulla gonad membentuk tubulus semineferus. Di celah tubulus sel mesenkim membentuk jaringan intertistial bersama sel leydig. Sel leydig bersama dengan sel sertoli membentuk testosteron dan duktus muller tapi duktus muller berdegenerasi akibat adanya faktor anti duktus muller, testosteron berdeferensiasi menjadi epididimis, vas deferent, vesikula seminlis dan duktus mesonefros.
Karena ada enzim 5 alfareduktase testosteron berdeferensiasi menjadi dihidrotestosteron yang kemudian pada epitel uretra terbentuk prostat dan bulbouretra. Selanjunya mengalami pembengkakan dan terbentuk skrotum. Kemudian testis turun ke pelvis terus menuju ke skrotum. Mula-mula testis berada di cekukan bakal skrotum saat skrotum makin lama makin besar testis terpisah dari rongga pelvis.
Sedangkan kromosom X yang telah mengalami deferensiasi lanjut kemudian pit primer berdegenerasi membentuk medula yang terisi mesenkim dan pembuluh darah, epitel germinal menebal membentuk sel folikel yang berkembang menjadi folikel telur. Deferensiasi gonad jadi ovarium terjadi setelah beberapa hari defrensiasi testis. Di sini cortex tumbuh membina ovarium sedangkan medula menciut. PGH dari placenta mendorong pertumbuhan sel induk menjadi oogonia, lalu berplorifrasi menjadi oosit primer. Pada perempuan duktus mesonefros degenerasi. Saat gonad yang berdeferensiasi menjadi ovarium turun sampai rongga pelvis kemudian berputar sekitar 450 letaknya menjadi melintang.
Penis dan klitoris awalnya pertumbuhannya sama yaitu berupa invagina ectoderm (phalus). Klitoris sebenarnya merupakan sebuh penis yang tidak berkembang secara sempurna. Pada jantan evagina ectoderm berkembang bersama terbawanya sinus urogenitalis dari cloaca. Pada perkembangan yang lain labioskrotal pada jantan akan berkembang menjadi kantung skrotum yang berfungsi untuk melindungi testis yang dimana testis ini berfungsi memproduksi spermatozoa. Sedangkan pada betina labioskrotal akan berkembang menjadi labium major. Kedudukan antara testis dengan ovarium sama sebelum dilahirkan yaitu di dalam rongga perut.
1. Organ reproduksi Jantan
Testis adalah organ reproduksi pasangan dalam skrotum, yang menggantung di luar tubuh ternak jantan. Normal produksi sperma membutuhkan suhu yang lebih dingin di luar. Setiap testis berisi gulungan tubulus seminiferus di mana sperma (sel reproduksi jantan) produksi terjadi. Antara tubulus seminiferus adalah sel Leydig, kelompok endokrin (sekretorik) sel. Sel Leydig memproduksi androgen (hormon seks), terutama testosteron.

sel sperma memiliki tiga bagian: kepala, bagian tengah, dan ekor. Sebuah acrosome di ujung kepala menghasilkan enzim yang membantu menembus sel telur betina (telur). Selama pembuahan, kromosom (bahan genetik) dalam inti (pusat kontrol sel) bergabung dengan kromosom dalam sel telur. Bagian tengah mengandung mitokondria, struktur yang menyediakan energi bagi sperma. Mitokondria secara ketat berputar di sekitar aksial filamen (kontraktil bagian) dari flagela (ekor). Sentriol membentuk ekor, yang bergerak sperma menuju ovum. Sebuah ejakulasi (pengusiran sperma dari penis) telah 300 untuk 500 juta sperma. Aksesori sekresi saluran dari testis dan aksesori sekresi kelenjar dan mengirimkan ke penis. Epididimis, sebuah tabung melingkar di sebelah setiap testis, menerima sperma dari tubulus seminiferus. Epididimis memiliki tiga bagian: kepala, badan, dan ekor. epididimis sperma dan mendorong ke arah penis. Kontraksi otot polos di dinding epididimis sperma bergerak melalui saluran. Seperti sperma melewati epididimis, sperma matang dan menerima makanan
Vas deferens adalah bagian kelanjutan dari epididimis. Vas deferens lewat di belakang kandung kemih dan mengembang untuk membentuk ampula (diperluas bagian akhir). Setiap ampula bergabung dengan vesikula seminalis (kelenjar aksesori) untuk membentuk saluran ejakulasi. Vas deferens adalah pembawa sperma utama. Dindingnya mengandung tiga lapisan otot polos innervated oleh saraf simpatik. Stimulasi saraf ini mendorong sperma ke saluran ejakulasi. Di sini, ampula vas deferens dan vesikula seminalis bertemu dan cairan dari vesikula seminalis dan sperma yang disimpan. Dari pertemuan ini, yang ejakulasi melewati saluran kelenjar prostat, dimana mereka menerima lebih sekret, kemudian bergabung dengan satu uretra (tabung melalui sperma dan air seni).
Uretra adalah bagian terakhir dari sistem saluran. Lewat dari kandung kemih dan ujung-ujung saluran ejakulasi melalui kelenjar prostat dan masuk ke penis. Uretra menerima sekresi dari saluran ejakulasi, kelenjar prostat, dan kelenjar Cowper (kelenjar aksesori). Uretra membawa sperma melalui penis selama hubungan seksual; selama buang air kecil, urin melewati itu. Uretra tidak dapat menjalankan kedua fungsi secara bersamaan. Selama ejakulasi, otot sfingter (otot cincin) dari kandung kemih menutup.
Kelenjar aksesori menghasilkan cairan yang memelihara dan memberi energi pada sperma untuk perjalanan ke ovum. Sebagai contoh, selama kesenangan seksual vesikula seminalis ditambahkan pada sperma lendir dalam saluran ejakulasi. Sekresi ini menyediakan energi bagi sperma dan menetralkan bahan kimia yang mengurangi keasaman vagina.
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih dan mengelilingi bagian pertama uretra. sekresi juga membantu menetralisir keasaman vagina dan membuat sperma yg dpt mengubah tempat (dapat bergerak).
Kelenjar Cowper mengeluarkan yang cairan bening yang menetralkan keasaman urin yang tersisa dalam uretra. Ketika sekresi kelenjar ini menggabungkan dengan sperma, hasilnya adalah air mani, atau air mani. Hanya 1 persen dari air mani adalah sperma. Sisanya mengandung fruktosa untuk memberi makan sperma, sebuah komponen basa untuk menetralkan keasaman vagina dan uretra, dan garam dan fosfolipid, zat yang membuat sperma yang dapat mengubah tempat.
Penis merupakan deposito air mani ke dalam vagina selama hubungan seksual dan membawa air seni melalui uretra selama buang air kecil. Mengandung jaringan ereksi yang menjadi membesar dengan darah selama kesenangan seksual, sehingga menghasilkan ereksi. Penis termasuk poros (tubular bagian), kelenjar (penis tip dan pusat sensasi seksual).














Zygote : sel yang berasal dari penyatuan gamet jantan dan gemet betina


Fertilisasi
Sebelum spermatozoa dapat membuahi ovum, maka spermatozoa harus mengalami pematangan. Kemudian spermatozoa mengalami peristiwa :
1. reaksi kapasitasi : selama beberapa jam, protein plasma dan glikoprotein yang berada dalam cairan mani diluruhkan.
2. reaksi akrosom : setelah dekat dengan oosit, sel sperma yang telah menjalani kapasitasi akan terpengaruh oleh zat-zat dari corona radiata ovum, sehingga isi akrosom dari daerah kepala sperma akan terlepas dan berkontak dengan lapisan corona radiata. Pada saat ini dilepaskan hialuronidase yang dapat melarutkan corona radiata, trypsine-like agent dan lysine-zone yang dapat melarutkan dan membantu sperma melewati zona pellucida untuk mencapai ovum.
Spermatozoa yang telah matang pada saat terjadi kopulasi, spermatozoa di semperotkan ke dalam vagina. Karena keasaman pH vagina sehingga sebagian besar sel spermatozoa gugur , sehingga hanya spermatozoa yang berada di tengah saja yang mampu meneruskan perjalannya. Kemudian spermatozoa masuk kedalam cerviks, karena kedaan ceviks yang sangat berliku – liku sehingga sebagian spermatozoa tidak mampu bertahan dan akhirnya mati sebelum berhasil membuahi ovum. Spermatozoa yang masih mampu bertahan kemudian masuk ke dalam uterus, di dalam uterus ini sebagian spermatozoa di makan oleh sel – sel darah putih yang terdapat di dalam uterus. Spermatozoa yang berhasil tidak termakan oleh sel darah putih dalam uterus, maka spermatozoa mulai kehabisan energi sehingga sebagian mati di dalam perjalanan menuju ke dalam tuba fallopi. Kemudian sperma berhenti di AIJ untuk menambah energi dan menunggu ovum yang dating. Ovum yang berhasil di ovulasikan akan menuju ke AIJ (Ampulla Isthmus Junction). Pada saat ovum datang sel spermatozoa belomba – lomba menuju ovum. Spermatozoa yang paling pertama berhasil menuju ovum, maka secara otomatis granu – granu kortikoid akan berjatuhan. Dan membrane vitellin akan menebal. Hal inilah yang disebut dengan blockade vitellin ( Yosemite, 2009 ).
Perkembangan Embrio
Embrio : telur yang sudah dibuahi yang akhirnya menjadi anak selama priode perkembangan.
Hasil fertilisasi yang telah terbentuk, akan melebur dan membentuk zigot. Kemudian zigot ini akan di bawa ke dalam uterus. Kemudian hormone progesterone meningkat, sehingga merangsang vaskularisasi dinding endometrium yang merangsang persiapan dinding endometrium untuk mampu mempertahankan embrio nantinya. Zigot yang telah terbentuk mulai mengalami perkembangan, dan membentuk di dinding endometrium dan berkembang menjadi embrio dan seterusnya menjadi janin.. Setelah embrio telah matang, maka embrio akan melakukan gerakan – gerakan yang merupakan rangsangan untuk memicu terjadinya kontraksi dinding endometrium uterus untuk mengeluarkan janin.
Cleavage : pembelahan menjadi bagian yang terpisah pembelahan awal berturut-turut dari telur yang telah dibuahi menjadi sel-sel yang lebih kecil (blastomer) melalui proses mitosis.
2. Organ Reproduksi Betina
Dibedakana menjasi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
Organ reproduksi luar terdiri dari :
1. Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterusdengan tubuh bagian luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran keluarnya anak. Sehingga sering disebut dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara.
2. Vulva merupakan suatu celah yang terdapat dibagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
 Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak dibagian luas dan membatasi vulva.
 Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak d bagian dalam dan membatasi vulva
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
1. Ovarium merupakan organ utama pada betina. Berjumlah sepasang sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan hormone wanita seperti :
 Estrogen yang berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada wanita, serta juga membantu dalam prosers pematangan sel ovum.
 Progesterone yang berfungsi dalam memelihata masa kehamilan.
2. Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang dikelurakan oleh ovarium.
3. Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.
4. Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan abantuan silia pada dindingnya.
5. Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutandari tuba fallopi. Berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus denga bantuana silia pada dindingnya.
6. Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin. Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :
 Perimetrium yaitu lapisanyang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus.
 Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi untuk kontraksi dan relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk semula setiap bulannya.
 Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah. Bila tidak terjadi pembuahanmaka dinding endometrium inilah yang akan meluruh bersamaan dengan sel ovum matang.
7. Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.
8. Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina.
9. Klitoris merupakan tonjolan kecil yangt erletak di depan vulva. Sering disebut dengan klentit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar