Jumat, 25 Maret 2011

Mekanisme Hormonal terhadap perkembangan corpus luteum dalam siklus birahi

Mekanisme Hormonal terhadap perkembangan corpus luteum dalam siklus birahi
Oleh :
Nama : Jaidin
Nim : I 11109276
Jurusan : Produksi Ternak

Prof, sebelumnya saya minta maaf karena saya terlambat mengirimkan tugas ini.hal ini disebabkan kesalahpahaman saya. Saya mengira tugas ini dibuat dalam bentuk paper. Demikian untuk dimaklumi.Jazakallahu khoiron.

Skema siklus birahi

Hipotalamus

GnRH

Hipofisa Anterior
(+)
(-)

estrogen Progesteron

FSH LH
inhibin

CL

Ovary

Hipotalamus menghasilkan hormone GnRH kemudian menstimulasi hipofisa anterior menghasilkan FSH dan LH. LH menekan ovary menghasilkan Corpus Luteum. Dimana Corpus Luteum menghasilkan Progesteron, tetapi memiliki feed back negative sehingga menekan hipofisa untuk menghasilkan FSH dan LH. Sedangkan pada FSH menstimulasi perkembangan folikel dan pembentukan estrogen dan memiliki feed back positif terhadap hipotalamus untuk mensekresikan FSH dan LH. Hormon Inhibin memiliki feed back negative terhadap stimulasi pembentukan FSH. Tingginya estrogen menyebabkan umpan balik positif terhadap hipotalamus dan hipofisa anterior sehingga FSH dan LH mencapai level tertinggi.
Fungsi Utama dari FSH (Folicle Stimulating Hormone) ialah untuk menstimulasi pertumbuhan folikel. FSH menstimulir pertumbuhan dan maturasi dari folikel de Graaf sehingga merupakan factor primer yang merangsang pertumbuhan ovarium.
Hormon LH (Luteinizing Hormone) menyebabkan terjadinya ovulasi dan corpus luteum terbentuk. Fungsi LH adalah bersama-sama dengan FSH mengakibatkan folikel menjadi masak sehingga terjadi ovulasi. Oleh pengaruh LH sisa folikel de Graaf berkembang menjadi korpus luteum.
Progesteron berfungsi dalam pemeliharaan kebuntingan dan pemeliharaan mammae. Untuk memantapkan kebuntingan, menghambat tingkah laku seksual dan merangsang pertumbuhan alveoli pada kelenjar ambing. Sedangkan hormone Inhibin adalah hormone yang dihasilkan oleh sel-sel granulose folikelovarium yang secara selektif mampu menekan pelepasan FSH.


Terjadinya suatu reproduksi diperlukan terlebih dahulu akan adanya perkawinan karena setelah kawin lebih lanjut didalam saluran reproduksi betina dipertemukan bibit dari pejantan dan betina, dipelihara dan dibesarkan serta bila sudah cukup umur dilahirkan untuk menjadi suatu mahluk hidup baru.
Organ kelamin primer pada betina adalah ovarium, didalam ovarium ini dihasilkan sel kelamin betina atau ovum, serta untuk mensekresikan beberapa hormone kelamin betina seperti progesterone dan estrogen. Tempat pematangan atau pembungkus dari ovum mulai sejak dibentuk pada tubuli seminifer sampai akan melakukan fertilisasi disebut folikel.

Folikel ini mempunyai beberapa tahap perkembangan untuk siap membuahi sel kelamin jantan yang telah menunggu pada bagian AIJ (Ampulla Isthmus Junction). Kualitas dari ovum ini ditentukan pula oleh mekanisme hormonal oleh ovarium. Bila menghasilkan hormone FSH maka proses pembentukan folikel akan berjalan baik, tetapi apabila FSH tidak ada maka tidak akan terjadi pemecahan folikel de graaf atau folikel preovulasi keluar dari ovarium

Tidak ada komentar:

Posting Komentar